Minggu, 11 November 2012

kuci sukses

Saya tidak bisa menari, 
tetapi saya akan tetap menari
Hanya karena saya tidak bisa menari, 
bukan berarti saya tidak akan menari. “

Saya tidak harus ahli dalam melakukan sesuatu untuk melakukan sesuatu tersebut, karena saya akan membangun keahlian tersebut dari melakukan sesuatu tersebut. “
( Mario Teguh, One Million 2nd Chances )

        Bagi sebagian orang, berbisnis bisa jadi merupakan suatu hal yang mustahil. Bukan karena mereka tidak mau, bukan karena mereka tidak ingin, namun mustahil karena mereka betul-betul berfikir  bahwa berbisnis adalah suatu hal yang mustahil.

            Banyak orang bermimpi menjadi orang besar, memiliki banyak harta, kedudukan, pangkat, jabatan, bahkan bermimpi bisa menjelajahi segala penjuru dunia kapan pun ia mau. Tetapi hal tersebut hanya sebatas mimpi. Mimpi yang seakan tak akan pernah terwujud, bahkan sangat-sangat jauh mampu diraih, bukan karena ia tidak mau, tetapi karena ia berfikir bahwa hal ini hanya sebatas mimpi.

               Siapa yang salah? Apakah salah jika kita memiliki mimpi? Banyak diantara kita yang membatasi kemampuan diri kita sendiri karena kita menciptakan dinding-dinding pembatas psikis yang tentu hal tersebut menghambat perkembangan kemampuan kita secara fisik. Banyak diantara kita yang merasa tidak PD (Percaya Diri) justru ketika diberi kebebasan untuk berfikir, bertindak, untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik.

            Bisnis adalah bisnis. Bisnis bukanlah sebuah hal yang didapat karena anda merupakan anak keturunan konglomerat, pengusaha kaya, ataupun  produk turunan lainnya. Anda hanya akan bisa sukses dalam berbisnis, ketika anda betul-betul mendalami apa yang ada didalamnya, totalitas didalamnya. Banyak orang sukses  kita tahu bahwa mereka sukses dalam bisnisnya, karena mereka memang tekun, optimis, dan selalu menikmati segala proses yang ada didalamnya. Sebelum masa kejayaannya, tentu masa-masa sulit pernah dilaluinya. Segala hambatan, tantangan, bukan dimaknai sebagai sebuah rintangan, namun justru menjadi pemicu diri kita untuk dapat lulus dari ujian yang ada.

           Hidup adalah putaran roda kehidupan. Jika saat ini kita sedang berjalan dalam keadaan menanjak, bergembiralah, yakinkan diri anda, bahwa didepan sana akan ada jalan turunan. Kita terlahir bukan sebagai seorang yang ahli, namun keahlian kita akan lahir dari kesungguhan kita dalam belajar, berproses dalam melakukan sesuatu, hingga kita menjadi ahli.

        Jennie S. Bev, seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan edukator di San Francisco Bay Area, dan juga merupakan salah seorang warga Indonesia yang “sukses” berkompetisi pada iklim ketat Amerika, beliau mengedepankan  Sepuluh (10) Kepribadian Orang Sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses lainnya.
  1. Keberanian untuk berinisiatif.
  2. Tepat waktu.
  3. Tenang melayani dan memberi.
  4. Membuka diri terlebih dahulu.
  5. Senang bekerja sama dan membina hubungan baik.
  6. Senang mempelajari hal-hal baru.
  7. Jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama.
  8. Berani menanggung resiko.
  9. Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).
  10. Comfortable in their own skin” Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya.

Jumat, 02 November 2012

Apa arti hidup?


               Pertanyaan: Apa arti hidup?

             Jawaban: Apakah arti hidup? Bagaimana saya dapat menemukan tujuan, pemenuhan dan kepuasan dalam hidup? Apakah saya memiliki potensi untuk mencapai sesuatu yang memiliki makna yang langgeng? Banyak orang tidak pernah berhenti mempertimbangkan apakah arti hidup itu. Mereka memandang ke belakang dan tidak mengerti mengapa relasi mereka berantakan dan mengapa mereka merasa begitu kosong walaupun mereka telah berhasil mencapai apa yang mereka cita-citakan. Salah satu pemain baseball yang namanya dicatat dalam Baseball Hall of Fame ditanya apa yang dia harap orang beritahu dia ketika dia baru mulai bermain baseball. Dia menjawab, “Saya berharap orang akan memberitahu saya bahwa ketika kamu sampai di puncak, di sana tidak ada apa-apa.” Banyak sasaran hidup ternyata kosong setelah dikejar dengan sia-sia bertahun-tahun lamanya.

                Dalam masyarakan humanistik kita, orang mengejar banyak cita-cita, menganggap bahwa di dalamnya mereka akan mendapatkan makna. Beberapa cita-cita ini termasuk: kesuksesan bisnis, kekayaan, relasi yang baik, seks, hiburan, berbuat baik kepada orang lain, dll. Orang-orang memberi kesaksian bahwa saat mereka mencapai cita-cita mereka untuk mendapat kekayaan, relasi dan kesenangan, di dalam diri mereka ada kekosongan yang dalam, perasaan kosong yang tidak dapat dipenuhi oleh apapun.

        Penulis kitab Pengkhotbah menjelaskan perasaan ini ketika dia mengatakan, “Kesia-siaan belaka, kesia-siaan belaka, … segala sesuatu adalah sia-sia.” Penulis memiliki kekayaan yang tak terkira, hikmat kebijaksanaan yang melampaui orang-orang pada zamannya maupun zaman sekarang, dia memiliki ratusan wanita, istana dan taman yang menjadikan kerajaan-kerajaan lain cemburu, makanan dan anggur terbaik, dan segala bentuk hiburan. Satu saat dia berkata, segala yang diinginkan hatinya dikejarnya. Namun kemudian dia menyimpulkan, “hidup di bawah matahari” (hidup dengan sikap sepertinya hidup itu hanyalah apa yang kita lihat dan rasakan) adalah kesia-siaan belaka! Mengapa bisa ada kehampaan seperti ini? Karena Allah menciptakan kita untuk sesuatu yang melampaui apa yang dapat kita alami dalam dunia sekarang ini. Tentang Allah, Salomo berkata, “Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka …” Dalam hati kita, kita senantiasa sadar bahwa dunia sekarang ini bukan segalanya.

              Dalam kitab Kejadian, kitab pertama dalam Alkitab, kita mendapatkan bahwa Tuhan menciptakan manusia menurut gambarNya (Kejadian 1:26). Ini berarti kita lebih mirip dengan Tuhan daripada dengan ciptaan-ciptaan lainnya. Kita juga mendapatkan bahwa sebelum manusia jatuh dalam dosa dan bumi dikutuk: (1) Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial (Kejadian 2:18-25); (2) Tuhan memberi manusia pekerjaan (Kejadian 2:15); (3) Tuhan memiliki persekutuan dengan manusia (Kejadian 3:8); dan (4) Tuhan memberi manusia kuasa atas bumi ini (Kejadian 1:26). Apakah arti semua ini? Saya percaya bahwa Allah menginginkan semua ini menambah kepuasan dalam hidup kita, namun semua ini (khususnya persekutuan manusia dengan Tuhan) telah dirusakkan oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa dan juga oleh kutukan atas bumi ini (Kejadian 3).

              Dalam kitab Wahyu, kitab terakhir dalam Alkitab, di bagian akhir dari banyak peristiwa yang terjadi pada zaman akhir, Tuhan mengungkapkan bahwa Dia akan menghancurkan langit dan bumi ini dan membawa kekekalan dengan menciptakan langit dan bumi yang baru. Pada waktu itu Dia akan memulihkan persekutuan dengan orang-orang yang sudah ditebus. Sebagian umat manusia akan dihukum dan dilemparkan ke dalam Lautan Api (Wahyu 20:11-15). Pada waktu ini kutukan atas bumi ini akan disingkirkan, dan tidak akan ada lagi dosa, kesusahan, penyakit, kematian, kesakitan, dll (Wahyu 21:4). Dan orang-orang percaya akan mewarisi segala sesuatu, Allah akan berdiam dengan mereka dan mereka akan menjadi anak-anakNya (Wahyu 21:7). Dengan demikian kita menggenapi siklus di mana Allah menciptakan kita untuk bersekutu dengan Dia, manusia jatuh dalam dosa dan memutuskan persekutuan itu; dalam kekekalan Allah memulihkan hubungan itu secara penuh dengan orang-orang yang Dia pandang layak. Hidup dalam dunia ini dan mendapatkan segala sesuatu hanya untuk mati dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya adalah lebih buruk dari kesia-siaan! Namun Tuhan telah membuat jalan di mana bukan saja kebahagiaan kekal dimungkinkan (Lukas 23:43), namun juga agar hidup sekarang ini memuaskan dan berarti.

              Sekarang, bagaimana kebahagiaan kekal dan “surga di bumi” ini dapat diperoleh?

              

Kamis, 01 November 2012

SUKSES ADALAH PILIHAN HIDUP

                  Sukses adalah pilihan >> Sukses adalah dambaan setiap orang. Tidak ada satu orangpun yang menginginkan kegagalan dalam hidupnya. Untuk mencapai prestasi kesuksesan dalam hidup Anda yang terlebih dahulu Anda punyai adalah tujuan hidup (goal setting). Tidak adanya tujuan hidup dalam diri Anda akan menyebabkan diri Anda pasif menerima apa saja yang disodorkan oleh kehidupan kepada Anda dan biasanya hidup Anda menjadi sangat menbosankan sekaligus tidak menggairahkan.
 
            Kebanyakan orang yang hidup tanpa tujuan akan terfokus berjalan ditempat dan menghabiskan waktunya secara membosankan tanpa pencapaian prestasi yang berarti. Mereka hanya menjadi “penonton” dari suatu kehidupan. Mereka hanya bisa melihat kesuksesan orang lain tapi sama sekali tidak pernah membayangkan untuk dirinya sendiri. Inilah yang disebut hidup tanpa misi alias hidup tanpa tujuan!. Anda harus mempunyai misi hidup didunia ini agar hidup Anda berarti dan menggairahkan!!
Setiap orang pasti ingin sukses. Siapa sih orang di dunia ini yang tidak ingin yang namanya sukses? Ketika kita berbicara tentang kesuksesan, akan terbesit dalam pikiran kita yaitu tentang penggapaian impian dan cita-cita kita. Misal kita mempunyai impian untuk memimpin sebuah perusahaan, bercita-cita menjadi pemain sepakbola terkenal di dunia, menjadi penyanyi terkenal, dan sebagainya.

               Sukses adalah ketika apa yang kita impikan dan cita-citakan menjadi kenyataan. Misal seseorang sangat menginginkan atau mempunyai sebuah impian memiliki sebuah kehidupan yang bahagia. Memiliki sebuah rumah mewah beserta isinya, harta berlimpah, mobil banyak, isteri cantik, anak yang berbakti, dan kehidupan yang harmonis. Maka seseorang dikatakan sukses tatkala semua yang di impikannya tersebut menjadi kenyataan.

            Definisi sukses setiap orang pasti berbeda-beda. Misal bagi orang tertentu sukses adalah ketika menjadi seorang guru yang berpenghasilan tetap namun bagi orang lain kondisi tertentu belum di katakan sukses karena sukses menurutnya adalah ketika menjadi seorang bupati atau gubernur. Yes, It depend on your dream.

              Namun satu hal yang harus diperhatikan adalah semua itu about the struggle atau tentang kerja keras. Yaitu kerja keras dalam menggapai kesuksesan tersebut. Semua orang ingin sukses namun tidak semua orang mau untuk bekerja keras. Tukul Arwana bilang ” Jadikanlah mimpi anda sebagai tujuan hidup tapi jangan biarkan hidup dalam mimpi”. Artinya, jangan biarkan mimpi-mimpi kita menjadi angan-angan atau sekedar mimpi di siang bolong saja tapi jadikan impian kita untuk berusaha dengan gigih dan bekerja keras untuk menggapainya. Jadi apapun cita-cita dan impian kita, kuncinya adalah kita harus kerja keras untuk menggapainya. Right??

          Seperti ombak yang tak pernah berhenti menghantam bebatuan, seperti air yang tak akan pernah berhenti untuk mengalir, dan seperti udara yang selalu berhembus. Tak akan ada kata menyerah sebelum kita gapai semua mimpi-mimpi kita. Lihatlah betapa hancurnya bebatuan karena terpaan ombak yang terus menerus, lihatlah betapa hancurnya pepohonan karena tiupan angin yang terus menerus, dan lihatlah tetesan air yang menghancurkan sebuah batu ketika menetes dengan terus-menerus. Semuanya karena kerja keras yang terus menerus tanpa pernah mengenal kata menyerah apalagi putus asa.

            So, sukses adalah sebuah pilihan. Semuanya tergantung kepada anda. Mau sukses? Ya anda harus bekerja keras. Enggan bekerja keras? Jangan harap ingin sukses. Lihatlah betapa banyak rintangan dan cobaan yang dihadapi orang-orang yang sudah sukses dalam hidupnya. Cobalah tengok bagaimana usaha-usaha yang dilakukan Thomas Alva Edison dalam menekuni usahanya. Ya anda benar. Dia mengalami kegagalan lebih dari 1000 kali namun apakah dia menyerah? Tidak, dia terus berjuang sampai akhirnya membuat sebuah bola lampu yang mampu menerangi kehidupan sampai saat ini. Lihatlah betapa Wright bersaudara tidak pernah merasa putus asa walau mereka disebut orang gila karena ingin menjadi manusia yang bisa terbang. Namun semua orang terpanah ketika mereka menciptakan sebuah alat untuk terbang dan berhasil melayang di angkasa. Jadi tunggu apa lagi??

Semoga bermanfaat.
Salam Sukses

Rabu, 31 Oktober 2012

Menentukan Pilihan Dalam Hidup


                Sering kita mendengar bahwa kehidupan hari ini adalah hasil dari sebuah pilihan yang diambil pada masa lalu dan pilihan hari ini menentukan kehidupan kita dimasa yang akan datang. Hidup adalah memilih dan setiap hari ada banyak keputusan yang harus di ambil dari berbagai macam pilihan. 

           Bangun pagi kita sudah memilih ingin memakai baju apa hari ini ke kantor, ke kampus atau aktifitas lainnya. Banyak dari kita pilihan yang begitu banyaknya membuat kepala pusing.:mau masak apa hari ini buat keluarga, kemudian memikirkan lagi mau makan apa nanti siang, lalu seandainya mau pergi ke suatu tempat mau lewat jalan mana supaya gak kena macet. Begitu banyak pilihan dalam setiap aspek kehidupan. Bahkan ketika kita tidak memilih apapun itu adalah pilihan juga.

                Tidak hanya orang dewasa saja yang pusing, anak-anak pun harus memilih dalam kehidupan mereka. Mereka memilih teman, memilih pakaian yang sedang trendi, memilih tontonan film bahkan sampai memilih pasangan. Sedangkan anak remaja (kenapa hanya pemuda remaja?) harus memilih mau sekolah/kuliah dimana, bekerja dulu atau melanjutkan kuliah, dan pilihan-pilihan hidup lainnya.

               Hal-hal yang diatas adalah hal yang sering kita lakukan setiap hari. Namun untuk beberapa individu, Ada yang tidak bisa tidur mikirin besok mau pakai baju apa buat ketemu pacar…..

                   Setiap hari ada banyak pilihan hidup yang bisa membuat kita jatuh dan terjerembab kedalam lubang gelap atau pilihan yang membuat kita semakin kuat dan semakin yakin untuk menapaki hidup ini. Pertanyaan buat kita sebelum kita mengambil suatu pilihan: Apa konsekuensi dari pilihan yang akan kita jalani?

- Pilihan akan teman kita? (kalau sdh menikah bgmn ini?)
- Pilihan akan pekerjaan kita?
- Pilihan akan tempat tinggal?
- Pilihan akan sekolah buat anak-anak?
- Pilihan akan hobi-hobi, dsbnya?
 
               Kita tidak bisa memutar waktu dan kemudian meralat pilihan kita. Contoh, seandainya kita merasa sudah salah memilih pasangan, kita tidak bisa -dengan mudahnya mengatakan cerai atau sebagainya. Kalau kita memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan kita, kita tidak bisa langsung berhenti , atau kita memilih tempat tinggal yang ternyata kurang kondusif, kita tidak bisa langsung meninggalkan dan pindah tempat dan lain-lain. Kita tidak bisa langsung mengubah keadaan sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah intropeksi diri dan belajar dari kesalahan yang lalu untuk menentukan langkah yang selanjutnya.

          Keadaan yang sedang terjadi dan mungkin tidak menyenangkan jangan sampai membuat kita menjadi seorang pengecut yang takut untuk mengambil pilihan-pilihan yang ada di masa depan. Justru dengan belajar dari kesalahan masa lalu dan dengan berani kita akui bahwa kita telah salah memilih, itu dijadikan cambuk supaya mengulangi masalah yang sama dalam menjalani hari-hari kedepan. 
          Tidak ada kata terlambat dalam membenahi diri. Tidak ada kata terlambat dalam menatap hari depan. Dengan semakin bijaksana dan berhati-hati dalam menentukan pilihan-pilihan tentunya kita akan mendapat bisa memgambil pilihan yang baik. Satu panduan yang simple untuk membantu menentukan apakah keputusan yang kita ambil itu baik atau tidaknya adalah mengambil pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai hidup kita dan hasil dari pilihan itu kiranya menjadi berkat dan memberikan kesejahteraan bukan hanya bagi diri, tetapi juga bagiorang lain.
salam sukses kawan :)

Selasa, 30 Oktober 2012

hidup adalah pilihan

Hidup memang pilihan, manusia memilih untuk hidup sehingga kelak akan memenuhi dunia ini. Bukan sekadar memenuhi dunia, tapi berusahalah memenuhi dengan kebaikan.

Saat terpuruk, kadang sebagai manusia ‘bodoh’ kita menyalahkan Allah Yangmahapandai, saat diri ini kecewa kita mencari ‘kambing hitam’ agar terhindar dari kesalahan. Hidup memang pilihan, kita memilihnya untuk menang atau kita mundur teratur dan menyimpan sepatu kita lalu tidur.

Saat kenyataan ini begitu pahit, bisa jadi karena polah dan tingkah kita sendiri, hanya penyesalan yang ada. Hidup memang pilihan, kita sudah memilihnya seharusnya kita siap juga menanggung semua resikonya.

Saat orang yang kita sayangi kecewa dengan diri kita yang terlalu ‘bodoh’ untuk menyakitinya, hanya janji yang bisa diobral bahwa diri ini akan berubah dan berubah. Nyatanya apa? Hidup adalah pilihan, kita pernah memilih untuk berubah tapi kita juga memilih untuk tidak melakukan pilihan untuk berubah, maka sudah sepantasnya kecewa dan mengecewakan.

Semua belum berakhir. Masih banyak waktu untuk bisa memecahkan masalah, masih ada tempat untuk menyandarkan bahu lelah kita, masih banyak celah untuk menarus kekecewaan yang pernah kita perbuat, masih terbentang sungai-sungai untuk mengalirkan amarah kita, masih sangat luas danau-danau untuk merendam kesalahan kita, masih seluas samudra hindia untuk meleburkan dosa-dosa kita.

Tinggal, bagaimana pilihan hidup kita sekarang, karena hidup adalah pilihan. 


Alkisah, ada seorang pemuda yang mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya menderita dan ia tidak tahu jalan keluarnya. Ia lelah berjuang dan bergumul sepanjang waktu.

Kebetulan ayahnya adalah seorang juru masak. Sang ayah membawa putranya itu ke dapur. "Ayah, aku bukan mau belajar memasak. Kenapa ayah membawaku ke dapur?" keluh putranya.

"Anakku, perhatikan saja yang ayah kerjakan", katanyasambil menuangkan air ke dalam tiga panci berbeda, dan mendidihkannya.Setelah mendidih, dimasukkannya wortel ke dalam panci pertama, telur ke panci kedua, dan biji kopi ke panci ketiga. Kira-kira 20 menit kemudian, dengan hati-hati, sang ayah menuangkan wortel di panci pertama ke sebuah mangkok yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Lalu, telur ditaruh di mangkok lain dan air biji kopi dituangkannya ke dalam sebuah gelas.

"Nah. Kamu lihat tadi. Tiga benda, wortel-telur-biji kopi, sama-sama dimasukkan ke dalam air yang mendidih. Apa yang terjadi? Respons setiap benda ternyata tidak sama. Pertama, wortel; sebelumnya keras kan? Tetapi setelah dimasukkan ke dalam air mendidih, lama-kelamaan berubah menjadi lunak. Kedua, telur; karena ada dalam kondisi air mendidih, cairan dalam telur yang terlindungi cangkang tipis, akan mengeras. Ketiga, biji kopi; ia perlahan mengubah kualitas air dan menciptakan sesuatu yang baru dengan cara melebur menjadi satu dengan sifat air itu. Selain itu, ia menaburkan wangi semerbak ke sekitarnya.

"Wortel, telur dan biji kopi diibaratkan sebagai tiga macam reaksi manusia terhadap rintangan dan halangan yang harus dihadapinya. Seperti wortel, saat menemui rintangan, perlahan tapi pasti ia akan melemah dan akhirnya tak berdaya. Sedangkan telur, saat menghadapi halangan, akan berubah menjadi pribadi yang keras, kuat, dan tangguh. Lebih hebatnya lagi, seperti biji kopi, dia mampu melebur dan bahkan menyebarkan bau wangi berupa kebaikan dan kedermawanan kepada orang-orang di sekitar pada situasi sesulit apa pun.

"Karena itu, Nak, dalam menjalani hidup ini, tidak peduli menghadapi rintangan atau halangan apa pun, jangan pernah mengeluh dan bersedih. Coba pikirkan kembali tiga benda ini. Kamu bisa menjadi wortel, telur, atau biji kopi. Pilihan ada di tanganmu."

Netter yang Luar Biasa,

Kita tahu, sebuah masalah tidak akan selesai dengan bersedih hati dan berkeluh kesah terus-menerus.

Karena sejatinya, hidup adalah akumulasi dari keputusan-keputusan kecil yang kita buat setiap waktu. Apapun pilihan keputusan kita, akan menentukan sukses atau gagal di kemudian hari.Karenanya, mari kita pastikan, terus belajar dan berjuang agar bijak dalam menentukan pilihan yang kita putuskan sertamampu membawa kebaikan bagi diri sendiri dan sesama.

Kalau kita bisa memilih bahwa hidup ini adalah perjuangan, kita akan optimis menyiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi apa pun, untuk menciptakan sukses di kemudian hari.

Salam sukses luar biasa!

Translate